Little creature who brings big smile
Jam 9 pagi, hari ini aku bersemangat soalnya sudah kira" 2 minggu aku tdk bertemu dia. Ahh,, mau pergi jln" hari ini.. mmm kmana ya...
Itu dia,, aku suda di jemput, kira-kira jam 10 pagi aku pun mninggalkan rumah dgn dia.Tiba-tiba kami pun berhenti di tengah jalan dekat rumah. Ada kucing kecil di tengah jalan, menangis, sendirian. Lalu aku pun turun dari motor dan mengangkat kucing itu untuk pertama kalinya. Badannya kecil sekali, warna bulunya orange, mukka nya lucu... barangkali si ibu kucingnya sedang pergi. Maka ku kembalikan saja dia kepinggir jalan, supaya tidak terlindas mobil. Lalu aku berkata,"kalau memang jodoh, nanti setelah pulang dari jln" pasti ketemu lagi."
Kami pun pergi meninggalkan si bayi kucing yang lucu namun malang itu. Tidak terasa berjam-jam kami habiskan , dan saya pun pulang krumah jam 4 sore.
"Wah , kucing yang tadi mana ya" tanya si dia. Lalu sayup-sayup terdengar suara mengeong dr sebelah rumahku dekat pepohonan. Ternyata kucing kecil itu lagi. Lalu aku pun menyimpulkan bahwa dia -di buang- atau ditinggal ibunya. Lalu ku ambil dia, dan ku mandikan serta ku beri susu. Dia terlihat lebih sedikit lega karena sekarang ada orang yg peduli dgn nya dan dia tidak sendiri lagi di jalanan. Ya, mungkin kalian pun bisa membayangkan ,seekor kucing kecil yang masih menyusui dan belum bisa makan sendiri tidak mungkin bertahan hidup tanpa bantuan dari manusia, dan kita yang diciptakan Tuhan dengan perasaan ,dan kemampuan untuk menolong seharusnya lebih peka menolong siapapun dan apapun yang ada disekitar kita.
KEmudian aku berkata pada kucing kecil itu, yang masi mengendus-endus baju ku serta berusaha meraih baju ku dengan tangannya, " hei jangan khawatir , I'm with you whatever it takes". Ya, aku sadar, menolong kucing bayi dari jalanan bukan hal mudah, tapi aku yakin, niat ku menolong dia ,dan itu hal baik, maka resiko apa pun atau kerepotan apapun yang nantinya akan kuhadapi akan tetap aku lewati.

Sewaktu aku pergi ke warung terdekat , aku masukan dia di saku celana yang longgar, dan dia terlihat sangat suka berada disana, bahkan komplein bila aku hendak menariknya keluar.Kalau aku berpergian ke tempat yang jauh, aku selalu memasukkan dia ke kantung tas. Bahkan saat ke luar kota dia ikut bersama ku tidur di jok mobil belakang bersamaku.
Setiap malam sebelum aku tidur, aku sempatkan memberi ia susu, dan menimang-nimang serta mengelusnya sampai dia mengantuk dan menempatkan dia di box berselimutkan kain agar dia tidur.Dan saat pagi aku bangun lebih awal dari biasanya karena aku tahu pasti dia lapar dan mau makan.
Tapi entah mengapa pagi ini 5-8-10 dia masi tertidur sampai tengah hari , sempat ku beri susu lewat botol dan dia masih mau , tapi lama kelamaan badan nya makin melemah. Aku dan papa pun pergi ke dokter hewan, dan dokter pun memberi ia suntikan dan makanan khusus. Sepulangnya dari dokter papa ku membuatkan kandang tertutup dengan lampu bohlam agar hangat, dia pun masih kuat berjalan.Dia sempat keluar box tempat ia tidur untuk pipis, tapi ternyata ia tidak sanggup berdiri lagi, ia pun menangis dan aku pun kaget melihatnya basah karena terkena air kencingnya sendiri. Sampai sore aku terus memberi dia makan, dan kubiarkan dia tidur.Dia sempat berjalan seakan-akan berpura-pura ia sudah lebih baik, tapi ia tak mampu lagi berpura-pura saat jam 9 mlm ia menangis terus, merintih, aku , mama, dan papa pun bingung entah apa yang harus kami lakukan. Kami tidak tahu dia kenapa.
Aku sangat sedih sekali, karna matanya masih memandang kearahku berusaha bangun,namun tidak kuat. Nafas nya mulai tersengal -sengal, badan nya sangat lemas sekali. Dalam hati ku , aku berkata" Samaya, I'm with you, kalau memang kamu harus pergi, pergi lah sekarang, aku yang pertama kali memungut kamu dan aku masih disini bersama kamu saat kamu mau pergi." Ia terus melihat kearah ku , terus berusaha bangun tapi tak mampu. Aku hanya bisa mengelus keningnya dan menangis. Aku tau dia sedang sekarat. Entah berapa menit ia terus begitu sampai akhirnya ia begitu tenang, ia tidak menangis, ia tidak lagi melihatku, ia pergi. Aku menamai nya Samaya karena berarti saya bersama kamu. Dan aku akan terus begitu. Aku tidak peduli kalau kamu hanya seekor kucing jalanan, yang dibuang orang di jalan, tapi makhluk kecil seperti mu bisa dengan mudahnya membuat aku begitu bersemangat, begitu peduli begitu berani memutuskan untuk merawatmu, walau aku harus melewati banyak hal untuk mempertahankanmu, dan makhluk sekecilmu dengan mudahnya membuat aku menyayangimu begitu dalam hanya dalam waktu 10 hari.
Samaya,you know I am always with you from the first time we met till ur last breath.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar