Senin, 27 September 2010

Meet and greet with my accidental friend

Dia PAPUA


Hari ini ,,walopun pilek,, gpp de,, gue paksain ketemuan ma temen dr Papua.. Orang ini gue temukan gy nyasar di ST. Hall bandung,, 2 tahun yg lalu.. trus tiba tiba dia nyamperin gue,,,n ngikutin langkah gue sampe k tmpt pbelian tiket.. waduuu pertama ny gue takut ni,, gue kan cewe,, tkut klo dia bermksd jahat...

Eh,, pas di pmbelian tiket,,, dia ngebayarin tiket gue,,n beli 1 juga buat dia,, tapi alhasil pas Hari H,,dia malah ketinggaln kreta n gue mlah berangkt.. hahahaha

Lalu slama 2 tahun dia kontek gue trs.,, lama lama krn dia telah mbuktikn niat ny baik,, ya uda de,, gue trma sbagai teman,,

Hari ini ketemuan lagi,, trus mkn di Giant,, ngobrol,.. (sbnrnya gue si kbnykn sebagai pendengr yg baik) hehehehe trus pulang...

Sebelum pulang dia ngasi duit buat jajan baksoo,, yg kira kira klo bnera gue jajanin bakso mngkin 10 piring...

Y uda de,,, di syukuri aja,,klo ada org yg care sama kita,.. kan berartiii,, kita itu berguna dan disukai. CHeersss. 

Kamis, 23 September 2010

meet and greet with old ... old.. friend

hari ini gue ktmuan ma julian di Marantha.. dia lg study banding,,dsini
ktmu di Gedung GAP.. lt 8.. slama 1-2 mnit..
say hi.. bla bla.. smpt foto.. (((buat memori saat klak tua nanti (("cu,, ini lho dulu.. teman nenek. yg pernah jadi pcar nenek,,)) hahah ))) and bye bye de terakhirnya
heheh

PS: ok de,, keep in touch saja de..
Gud Luck for u..

see u

in between

is it me..
or you..
in between

is it he
or you
in between

is it me 
or you 
is the wall

or the wall
is between me and you

Selasa, 21 September 2010

wicara wicara

Huahhh Hariii ini,, Ujann Gede

,,, mana mata ngantuk bgt,,, soalny malem gr" cape fitness,, g bisa tdr,, hUHUhuhu,,,

Nnt jm 2 harus nge les-in,, n rencananya bareng Ray bakalan bikin peraturan buat para anak - anak itu.. hahhaaha.. kasiann merekaaaa,, kedatangan gue mbawa bencana kali ya,, buat mreka,,, ikikikiik.,, awal ny mereka bisa bebas,, skrg,, ada aturann... kyk Nanny 911,, tujuannya yaa,,,supaya mereka ga useless dateng k bimbel,, mereka hrus bljr tnggung jwb dari skrg,, hehehehe


HUaahhh Bobo DuLu ahhhh... berbaringgg,,, pegall...

2 Jam Lumyann,..enak lgi,, diluar gy ujann ,,jadi adem ayemm,,

Tar sore bisa ketemu -dia- lagi,,, heheheh,, ((btw,, hari ini dia berpakaian formal bgt,, hahaha,, dasar pacarku yg rapih )))

VOTE Me

plis klik my fiction story by clicking http://flashfiction.ubudwritersfestival.com/2010/09/daddy-i-am-sorry-3/#comment-9194

Senin, 20 September 2010

Sorry Daddy

Aku duduk di deretan terakhir, sambil memandangi kesedihan yang nampak di acara pemakaman ini. Sesungguhnya dengan sangat berat hati aku datang kesini, ke pemakaman ayah kandungku sendiri. Rasanya waktu berjalan sangat lambat, rasanya udara terasa sangat pekat. Aku bosan disini , ditengah air mata para pelayat  yang berjubal, khususnya geram melihat dia yang sedang berdiri disebelah peti mati ayah kandungku, yang sebentar lagi akan menyampaikan pidato berduka nya. “Cepatlah kau selesaikan bait romantis mu itu dan kuburkan dia segera”, amukku dalam hati.

“Saudara sekalian, sesungguhnya .. aku berpikir aku tidak mampu berbicara disini.. terlebih mengenai .. hal-hal yang ...eehm.. berhubungan dengan beliau, papaku. Aku begitu emosional dan terpukul akan kepergian dirinya.. sebab ia adalah sosok papa yang bijaksana, suka menolong sesama, sayang terhadap keluarga, sayang padaku , dan... pada kakak tiri ku.”

“HAAALOOO! Dia penyayang kelurga? Kalau iya mengapa ia meninggalkan aku dan ibuku, berbohong dari istri mudanya dan yang lebih gilanya lagi ia meninggalkan aku dan ibu untuk wanita lain. Dasar Meilin si anak penjilat”. Seru ku dalam hati

“Hmm.. 6 bulan yang lalu..tepat saat aku berumur 20 taun, papa menceritakan kisah hidupnya yang sejujurnya. Saat itu aku sedih dan kaget mendengar dia bercerita bahwa sebenarnya ia pernah menikah dan mempunyai anak. Anak perempuan yang wajahnya mirip aku, yang kepintarannya melebihi aku, dan ia berterus terang bahwa ia merindukannya namun tidak bisa ia peluk.....sampai sekarang, sampai ia terbaring di sebelahku.”
“Dia menyayangiku? Tapi mengapa ia meninggalkan aku.” Tanya ku dalam hati
“Aku sedih saat mendengar itu, aku sedih ia memendam rahasia itu, lebih sedih lagi karena mamaku tak pernah tahu itu. Sedih karena ternyata ia tak sesempurna yang aku bayangkan. Sedih sampai aku tak bisa menunjukan respon atau perubahan emosional , karena aku tak ingin ia takut untuk bercerita yang sejujurnya. Tiga bulan setela ia bercerita padaku, mama ku mengetahui cerita ini juga, dan ia pergi begitu saja dan hendak membawaku juga. Namun aku memilih tinggal bersama papa. Mama menganggapku tidak tahu mana yang benar dan yang salah, pengecut, tidak tahu diri, tapi aku yakin aku benar. Mengapa aku yakin? Itu karena kita hanya manusia yang tak luput dari kesalahan namun juga manusia yang pasti pernah berbuat kebaikan. Sekarang aku hendak bertanya kepada kalian semua, siapa yang pernah menerima budi baik papa ku? Aku yakin semua pernah, karena aku lah saksi hidup yang melihat saat kalian ditolong papaku. Aku juga hendak bertanya kepada mama, apakah mama tidak pernah melakukan kesalahan besar atau kebohongan besar seperti yang papa lakukan? Aku bersumpah mama pernah. Dan aku bertanya pada Juliana satu pertanyaan, mengapa kamu berani menghakimi ayahmu sendiri padahal kamu tidak pernah tahu alasan ia berbuat begitu? Mengapa hanya perkataan ibumu saja yang kau percayai?”

Aku tertegun sejenak. Bingung, sebab, memang seingatku dulu sebelum ayah pergi, dia begitu penyayang, dia bertanggung jawab, dan sering mengajakku jalan – jalan ke tempat yang aku suka. Tapi tiba-tiba ia pergi dan mama ku berkata ayah pergi karena ia memilih wanita lain. Tapi anehnya ibuku seperti tidak terpukul, berselang 1 minggu kemudian , ibuku menikah lagi dengan pria yang lebih kaya.

“Papa meninggalkanmu, sebab ibumu didesak keluarganya untuk menikahi lelaki yang lebih kaya. Dan memang benar saat itu ia memilih untuk tidak menuruti perintah mamamu untuk tidak lagi menolong  Linda, yang aku kenal sebagai tanteku, seorang wanita yang dibuang keluarganya di jalan, yang telah ia didik dari wanita jalanan menjadi wanita kantoran. Aku membuka semua cerita ini, karena papa memintaku untuk menjelaskan kepada semua anggota keluarganya yang menghakimi dirinya tanpa pernah melihat alasan dibalik semua itu. Dan aku sudah muak, sudah muak untuk diam dan menjadi penonton dari semua kejadian ini, muak memendam perasaan ku serta kebenaran yang aku tahu, dan sudah muak melihat betapa kalian semua, terkadang lupa bahwa papaku dan kalian hanya manusia yang tidak sempurna.”

“Dia pasti bohong.. dia pasti bohong... dia pasti bohong..” aku coba meyakinkan hatiku sendiri. Namun tak bisa, semua begitu masuk akal. Ayah tiriku memang lebih kaya, saat nenekku masih hidup dia suka menceritakan wanita bernama Linda yang ditolong ayahku dari jalan. Dan .. aku melihat kejujuran dimata Meilin.

“Pa.. aku sayang papa.. aku tak peduli.. orang menghakimi papa seperti apa.. berpendapat seperti apa.. papa tetap yang terbaik.. aku sudah sampaikan semua.. aku harap papa bisa beristirahat dengan tenang.. aku tegar disini.. walau sendiri.”

Aku menangis mendengarnya, sesungguhnya aku membenci Meilin karena aku cemburu, sebab ialah yang mendapatkan kesempatan bersama ayah. Aku benci ayahku karena dia tidak memilih bersamaku, saat aku membutuhkannya. Aku benci kenyataan ini, kenyataan bahwa aku menutup hati saat ayahku datang padaku sebelum ia meninggal, menyesal karena aku angkuh sekali, seperti selayaknya aku manusia yang tak berdosa.
Aku melihat semua orang bangkit berdiri, memeluk Meilin, meminta maaf dihadapan jenazah ayahku. Aku melihat ibuku pun menangis, aku bingung. Aku tidak mampu bergerak dari kursiku. Hatiku terlalu keras untuk mengakui bahwa Meilin benar. Aku belum bisa menerima semua ini, aku malu mengakui aku salah.
Peti mati ayahku hendak ditutup, aku semakin kalut,”tunggu!” seruku kepada mereka. Biarkan aku melihatnya untuk yang terakhir kali. Aku pun menghampiri peti tersebut, aku tak sanggup menahan air mata ini. Aku menggandeng Meilin yang ada di sebelah peti mati ayah kami, dan dalam hati aku berkata,”ayah.. maafkan aku. Aku menyayangimu.. dan aku berjanji sebagai kakak yang lebih tua 15 tahun dari Meilin, aku akan menjaganya sampai ia menikah dan mandiri. Ayah... suatu saat kita akan bertemu lagi.. selamat jalan.”

Rabu, 01 September 2010

PLEASE STAY THE SAME

I hope you won't change

Cause you are so sweet
so romantic

I hope you won't change

cause you are more dilligent
more active than me

I hope you won't change

each time you touch me , you touch me gently
each time you busy , you always spare your time for me

I hope you won't change

cause when I am angry, you can turn me become happy
and when I cry, you huge me tight .. so deep

I hope you won't change
cause you make me feel that I am your 1st priority.. 

see with no eye

I could look him without my own eyes
I could see him without any lighting

When I meet him , the clock freezes like an ice
when I touch him, my hand  feels nothing

then I realize
that I am only dreaming

1st Teaching Experiance

There will always be the first time


and the first time you try something (mostly) will determine your next path...


Hari ini gue mulai ngajar bimble di Greja deket IP...ngjar anak SD... Selain gue ada juga 1 org pengajar lagi, namanya Rei..Pertama kali dateng ksana, gue ngobrol-ngbrol sama dia seputar history dia ngajar disitu n juga suasana kelasnya...Dia ngasi tau karakter tiap anak,. and ngasi tau dia uda ngajar sampai mn..

So, hari pertama - gue mrombak peraturan di sana.. karena gue ga mau anak-anak ny ribut pas lagi diajar,, jadi smua hrus ada kesepakatannya... persis Nanny 911 de,, hehehehe

Pelajaran pertama hari ini ttg Simple Present Tense..

And mereka kebanyakan bermasalah d verb nya,, pada salah gt pake s atau ga,, n juga vocab mereka masi sangat terbatas...

Jadi perlu bnyk perombakan,, de

Smoga semua berjalan dgn lancar n lbih baik lagi...